Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

04 November 2025   23 kali  
Perkuat Kemandirian Poskestren, Dinkes Gelar Evaluasi Pendampingan Pesantren Sehat
Perkuat Kemandirian Poskestren, Dinkes Gelar Evaluasi Pendampingan Pesantren Sehat

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari penguatan institusi pendidikan berbasis keagamaan seperti pondok pesantren. Sebagai salah satu lingkungan dengan jumlah santri yang besar dan aktivitas komunal yang padat, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan hal krusial yang perlu diterapkan di lingkungan pesantren. Oleh karena itu, keberadaan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) menjadi instrumen penting dalam mendukung terciptanya lingkungan belajar yang sehat, aman, dan produktif.

Sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk memperkuat upaya promotif dan preventif di berbagai tatanan pendidikan, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang menyelenggarakan Evaluasi Pendampingan Pesantren Sehat Tahun 2025 (4/11). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Program Peningkatan Upaya Pemberdayaan Masyarakat, khususnya dalam penguatan kapasitas Poskestren melalui skema pendampingan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Indah Kusumawati, S.Si., Apt, dalam arahannya menyampaikan bahwa pesantren merupakan salah satu tatanan prioritas yang membutuhkan pengelolaan kesehatan secara komprehensif. “Tantangan kesehatan di lingkungan pesantren seperti anemia remaja putri, sanitasi kurang memadai, dan rendahnya penerapan PHBS harus ditangani dengan pendekatan pemberdayaan yang berkelanjutan. Poskestren memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam upaya tersebut,” ujarnya.

Berdasarkan data profil Promosi Kesehatan dan UKBM Puskesmas se-Kabupaten Lumajang tahun 2024, terdapat 151 pesantren terverifikasi dengan total 24.435 santri. Hingga tahun 2024, 61 Poskestren telah terbentuk dengan berbagai strata, di antaranya 10 Poskestren Mandiri, 26 Purnama, dan 25 Madya. Tahun 2025 ditargetkan terbentuk 5 Poskestren baru berstrata PURI (Purnama–Mandiri) melalui Program Pendampingan SAJADAH.

Evaluasi tahun ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari pengurus Poskestren, pendamping Fasilitator Kesehatan Pesantren (FKP), pendamping PPD, serta petugas promkes dari lima Puskesmas lokus: Sukodono, Kunir, Randuagung, Rogotrunan, dan Tunjung.

Materi evaluasi disampaikan oleh Pengelola Program Poskestren, Santi, S.KM, yang menekankan pentingnya peningkatan tata kelola Poskestren agar semakin mampu merespons permasalahan kesehatan secara mandiri. Peserta juga memaparkan hasil pendampingan masing-masing poskestren selama tahun 2025 sebagai dasar penyusunan strategi keberlanjutan.

Selanjutnya, Pengelola PHBS Tatanan Pendidikan, M. Abdillah Akbar, S.KM, memandu diskusi dan penyusunan rencana tindak lanjut untuk memperkuat komitmen Poskestren dalam mendorong lahirnya inovasi-inovasi kesehatan berbasis pesantren. Kegiatan ditutup dengan penekanan pentingnya kesinambungan pendampingan oleh puskesmas, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Timja Propemas, Ratih Sulistyoningrum, SKM.

Melalui kegiatan evaluasi ini, Dinkes P2KB berharap Poskestren mampu terus meningkatkan kualitas layanan, memperkuat jejaring lintas sektor, serta menjadi institusi mandiri yang dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat pesantren dan sekitarnya.

Banyak Dibaca





Sosialisasi Penertiban CFD dan CFN
09 Januari 2019 588 kali Baca...
PEMERIKSAAN GRATIS
29 Oktober 2019 581 kali Baca...
Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)
10 Februari 2025 409 kali Baca...
PIRT DINKES KAB. LUMAJANG
12 Juni 2024 236 kali Baca...
Campak Mulai Merebak ?
26 Agustus 2025 111 kali Baca...