LUMAJANG — Pada tahun 2023 ini, Kementerian Kesehatan akan memberikan apresiasi kepada Kabupaten/Kota yang berkomitmen dalam keberlanjutan Program Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
Kabupaten Lumajang sendiri telah menerima penghargaan Swasti Shaba Wistara (Kategori tertinggi KKS) sebanyak 5 kali hingga tahun 2017.
Untuk meraih kategori itu kembali di tahun 2023 ini, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Verifikasi Lanjutan Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional 2023, Jumat (14/7/2023), didampingi oleh Tim Forum Lumajang Sehat dan Tim Pembina KKS Kabupaten Lumajang.
Kepala Dinkes P2KB, dr. Bayu Wibowo Ign menyebutkan bahwa ada beberapa persyaratan yang bisa mempengaruhi penilaian, salah satunya adalah ODF (Open Defecation Free) Kabupaten.
“Untuk tahun 2021, ODF kita aman. Namun karena masih di suasana pandemi, Kabupaten Lumajang tidak masuk dalam Kabupaten/Kota terpilih yang dinilai, jadi untuk tahun tersebut, kita belum lolos KKS lagi”, jelas dr. Bayu saat memberi arahan pada kegiatan ini bertempat di ruang pertemuan Dinkes P2KB.
dr. Bayu melanjutkan, tahun ini adalah saat yang tepat untuk melanjutkan Program KKS kembali, mengingat saat ini Kabupaten Lumajang menjadi salah satu kandidat dari 173 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk mengikuti verifikasi lanjutan Program Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
dr. Bayu menjelaskan lebih lanjut bahwa perlu sinergi yang lebih intensif dan serius dari segi dukungan dana dan lokus pendampingan yang saling menguatkan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat guna persiapan verifikasi nasional KKS 2023.
Sinergitas yang dimaksud adalah sinergi antara tim Pembina Teknis KKS dan Forum Lumajang Sehat sehingga verifikasi nasional tanggal 25 Juli 2023 mendatang oleh Bupati Lumajang mampu mendapatkan hasil yang baik.
“Pelaksanaan KKS menuju Kabupaten Lumajang Sehat ini menyangkut banyak pihak, karena itu diharapkan bisa ada kerjasama semua pihak yang terlibat. Semoga upaya kita bisa membawakan hasil yang baik untuk kedepannya”, tutupnya. (Dinkes P2KB)