Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Kesehatan P2KB menyelenggarakan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Terintegrasi Lintas Program PISPK (23/9). Kegiatan yang diikuti oleh 125 peserta ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran tenaga kesehatan dan organisasi masyarakat sebagai mitra dalam meningkatkan capaian Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
Peserta kegiatan terdiri dari 25 pengelola program PISPK Puskesmas, 70 petugas kesehatan desa (perawat dan bidan desa), 18 mitra organisasi masyarakat pada lokus KOPIPU, serta lintas program Dinas Kesehatan P2KB. Hadir sebagai narasumber adalah dr. Ani Juliharti, M.Kes. dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, serta jajaran Dinas Kesehatan P2KB Lumajang.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan P2KB Lumajang menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki beberapa tujuan penting. Di antaranya adalah penguatan program KOPIPU (Konseling dari Pintu ke Pintu) sebagai strategi promotif-preventif di tingkat desa, evaluasi capaian PISPK hingga triwulan II tahun 2025, monitoring pelaporan PISPK dan KOPIPU, berbagi praktik baik antar wilayah, hingga penyusunan rencana tindak lanjut dan kesepakatan bersama.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa PISPK dilakukan dengan kunjungan keluarga sasaran melalui pengukuran 12 Indikator Keluarga Sehat (IKS). Keluarga yang ditemukan memiliki masalah kesehatan, baik sesuai maupun di luar indikator, menjadi sasaran intervensi melalui KOPIPU yang saat ini menjadi salah satu program prioritas Gubernur Jawa Timur.
“Tahun 2025, KOPIPU harus menjangkau minimal 40.040 keluarga di 1.001 Ponkesdes di Jawa Timur. Untuk Kabupaten Lumajang, targetnya adalah 1.400 keluarga sasaran di 35 Ponkesdes. Agar target tercapai, setiap jadwal kunjungan tim harus bisa menjangkau lebih dari satu keluarga sasaran,” jelasnya.
Kepala Bidang Kesmas menekankan pentingnya dukungan sarana, prasarana, media informasi, dan peningkatan wawasan tim dalam pelaksanaan konseling kesehatan. Kolaborasi tenaga kesehatan dengan mitra organisasi masyarakat dinilai sangat krusial untuk memastikan intervensi berjalan efektif sekaligus meningkatkan kapasitas mitra dan petugas.
Beliau juga berharap melalui kegiatan ini, para peserta mampu mengikuti dengan maksimal sehingga dapat memperkaya ilmu dan keterampilan, khususnya dalam melaksanakan intervensi lanjut PISPK melalui kunjungan rumah. “Kami sangat berharap, dengan optimalisasi jumlah kunjungan intervensi, semakin banyak rumah tangga di Lumajang yang masuk kategori Keluarga Sehat. Semoga Indeks Keluarga Sehat terus meningkat hingga mencapai target yang diharapkan pemerintah,” pungkasnya.