Di era modern saat ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan semakin meningkat, terutama terkait upaya pencegahan penyakit tidak menular. Dari berbagai penyakit yang menjadi perhatian, gangguan kardiovaskular masih tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia. Kondisi ini menjadikan kebugaran fisik sebagai salah satu faktor kunci dalam menjaga kesehatan jantung dan kualitas hidup seseorang.
Tingkat kebugaran fisik terbukti memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan jantung. Analisis terbaru dari berbagai penelitian kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa aktivitas fisik teratur tidak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga berperan signifikan dalam menurunkan risiko penyakit jantung koroner, hipertensi, hingga stroke. Studi lembaga kesehatan nasional bahkan menyebutkan bahwa individu dengan kebugaran baik memiliki risiko penyakit jantung hingga 30–40% lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang bergerak.
Menurut dr. Michael Jonathan, Sp.JP, AIFO-K, aktivitas fisik yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan pengaruh positif terhadap fungsi jantung, terutama jika diimbangi dengan pemenuhan nutrisi seimbang yang mencukupi kebutuhan makro dan mikro tubuh.
Sejalan dengan upaya pencegahan penyakit kardiovaskular, pemerintah dan fasilitas layanan kesehatan terus mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu. Program olahraga di tempat kerja, komunitas senam pagi, hingga kampanye olahraga mandiri aktif disosialisasikan untuk menekan tingginya angka penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.