Meningkatnya jumlah lansia dengan kondisi risiko tinggi dan tingkat ketergantungan yang kompleks menuntut pelayanan kesehatan yang lebih terarah, profesional, dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, keberadaan caregiver, baik formal maupun keluarga, memegang peran penting dalam memastikan lansia mendapatkan asuhan yang aman, bermartabat, dan sesuai kebutuhan. Namun, perawatan lansia membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus agar tidak hanya mengutamakan keselamatan pasien, tetapi juga menjaga kesehatan fisik dan mental para pendamping.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas perawatan dan memperkuat layanan jangka panjang, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan tentang Tatalaksana Caregiver Formal (12/10). Kegiatan ini diikuti oleh perawat serta keluarga yang merawat lansia risiko tinggi dengan tingkat ketergantungan kategori B dan C.
Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kompetensi tenaga kesehatan dalam berbagai aspek, termasuk asuhan dasar, komunikasi terapeutik, keselamatan pasien, manajemen beban kerja caregiver, serta dukungan psikososial bagi pasien dan keluarga. Peserta juga mendapatkan pembekalan mengenai etika pelayanan caregiver formal, standar operasional, dokumentasi pelayanan, penilaian kebutuhan, serta pendekatan berbasis empati.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mengikuti rangkaian sesi teori, diskusi kasus, hingga praktik lapangan terkait teknik mobilisasi pasien, pencegahan cedera pada caregiver, perawatan dasar, serta keterampilan komunikasi yang efektif. Instrumen skrining kebutuhan caregiver dan modul manajemen stres juga diperkenalkan untuk memastikan pendamping mampu menjalankan tugas secara optimal tanpa mengabaikan kesehatan dirinya sendiri.