Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

11 Juli 2023   236 kali  
Ibu Hamil KEK Di Lumajang Didampingi Kader Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Ibu Hamil KEK Di Lumajang Didampingi Kader Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

LUMAJANG – Salah satu penyebab angka stunting di Lumajang karena banyaknya ibu hamil yang memiliki resiko tinggi khususnya yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Untuk mencegah kelahiran bayi stunting, Dias Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) melatih 100 kader dari 10 puskesmas untuk mendampingi ibu hamil dengan resiko tinggi ini. 

Kegiatan ini dilaksanakan ole Sub Substansi Pengembangan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (PPKM), dengan menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas kader pendamping hari kedua bagi para kader posyandu pada Selasa, 11 Juli 2023. Kegiatan tersebut mengundang 100 orang kader dari 10 Puskesmas di Kabupaten Lumajang.

Namun, pada saat pelaksanaan kegiatan, hanya dihadiri oleh 80 kader dari 8 Puskesmas. Alasan yang mendasari 20 orang kader dari 2 Puskesmas tersebut tidak hadir adalah akibat bencana yang menimpa wilayah Kabupaten Lumajang. 

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, dr. Bayu Wibowo Ign, saat membuka kegiatan peningkatan kapasitas kader pendamping Ibu Hamil yang terindikasi KEK bertempat di Hall Galaxy Klapan Resto, Jalan Mahakam, Kelurahan Jogotrunan, Kabupaten Lumajang mengakui peran kader sangat penting dalam pencegahan stunting ini. 

"Untuk mencapai hidup yang berkualitas ada tiga hal yang perlu didapatkan, yaitu sehat, berpendidikan, dan sejahtera”, ujar dr. Bayu Wibowo. Beliau menambahkan, bahwa berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa angka harapan hidup masyarakat Indonesia hanya 72 tahun. Angka tersebut memiliki selisih yang cukup jauh dengan negara lain seperti Jepang dan Korea. 

Selain itu, pendidikan di Kabupaten Lumajang juga kurang mendukung bagi masyarakat. Secara holistik masyarakat di Kabupaten Lumajang hanya menyelesaikan pendidikan sampai sekolah dasar saja. Perekonomian yang tidak mendukung menjadi salah satu penyebab yang mendasari masyarakat tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Pada akhirnya sebagian dari mereka memutuskan untuk bekerja atau menikah di usia muda. Hal tersebut mengakibatkan munculnya permasalahan kesehatan, salah satunya adalah stunting. Oleh karena itu, diharapkan adanya kerja sama yang baik antar berbagai sektor baik masyarakat salah satunya kader maupun Pemerintah dalam menurunkan stunting ini penting untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. 

Narasumber dalam kesempatan hari kedua tersebut adalah salah satu perwakilan Sub Substansi KIA Gizi Aini Hidayati, S.ST., M.Kes. Materi yang disampaikan mengenai Optimalisasi Pendampingan Ibu Hamil KEK.. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua dengan Narasumber Koordinator Subsubstansi Pengembangan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (PPKM), Arif Zulkarnain, S.KM. Materi yang disampaiakan adalah strategi komunikasi dalam pendampingan Ibu Hamil KEK.

Materi terakhir disampaikan oleh salah satu perwakilan Subsubstansi Pengembangan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (PPKM), Dian Yusuf Widiastutik, Amd.Keb. Materi yang disampaikan adalah teknik pendampingan Ibu Hamil KEK. Peserta kegiatan juga turut aktif terlibat dalam diskusi dengan narasumber.

 

 

Banyak Dibaca





Sosialisasi Penertiban CFD dan CFN
09 Januari 2019 575 kali Baca...
PEMERIKSAAN GRATIS
29 Oktober 2019 559 kali Baca...
Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)
10 Februari 2025 273 kali Baca...
PIRT DINKES KAB. LUMAJANG
12 Juni 2024 190 kali Baca...
Campak Mulai Merebak ?
26 Agustus 2025 47 kali Baca...