Kesehatan perempuan merupakan salah satu pilar penting dalam membangun kualitas keluarga. Salah satu ancaman terbesar bagi perempuan adalah kanker serviks, penyakit tidak menular yang masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian cukup tinggi di Indonesia. Padahal, kanker serviks sebenarnya dapat dicegah dan bahkan dieliminasi melalui deteksi dini yang tepat.
Sebagai langkah nyata, Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Lumajang menggelar Sosialisasi Upaya Pencegahan Kanker Serviks melalui Skrining HPV DNA pada Jumat (29/8/2025) di Gedung Panti PKK Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai organisasi perempuan, mulai dari PKK, Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari, Persit, GOW, Aisyiyah, Muslimat NU, Fatayat NU, PWAG hingga IWAPI.
Sosialisasi ini bertujuan untuk menggugah kembali kepedulian dan komitmen bersama dalam menjaga kesehatan perempuan di Lumajang, sejalan dengan visi eliminasi kanker serviks: “Indonesia bersatu untuk meraih masa depan perempuan yang sehat dan bebas dari ancaman kanker leher rahim.”
HPV DNA (Human Papillomavirus Deoxyribonucleic Acid) merupakan metode skrining berbasis molekuler yang mendeteksi infeksi HPV, khususnya strain berisiko tinggi penyebab kanker serviks. Metode ini memiliki sensitivitas tinggi sehingga direkomendasikan oleh WHO sebagai standar skrining global, dengan target 75% perempuan sasaran mendapatkan skrining dan 90% kasus positif mendapatkan tata laksana yang tepat.
Sejauh ini, skrining kanker serviks di Lumajang masih menggunakan metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Tahun 2024, tercatat 3.347 perempuan menjalani pemeriksaan, dengan 22 kasus positif, 3 kasus curiga kanker, serta 6 kasus yang dirujuk. Jumlah penderita kanker serviks yang menjalani perawatan di RSUD dr. Haryoto mencapai 22 orang, sementara di RSUD Pasirian sebanyak 7 orang.
Sebagai tindak lanjut strategi eliminasi kanker serviks global, Indonesia telah mencanangkan Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030. Kabupaten Lumajang mendukung langkah ini dengan menyiapkan fasilitas pemeriksaan HPV DNA di 25 puskesmas untuk wanita usia 30–69 tahun.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak perempuan di Kabupaten Lumajang yang sadar pentingnya deteksi dini kanker serviks melalui skrining HPV DNA. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, karena langkah sederhana untuk memeriksakan diri dapat menyelamatkan masa depan, menjaga keluarga, dan meningkatkan kualitas hidup perempuan.
Mari bersama-sama mendukung gerakan eliminasi kanker serviks dengan memperkuat komitmen, memperluas cakupan skrining, serta menumbuhkan kesadaran bahwa setiap perempuan berhak untuk sehat dan terbebas dari ancaman kanker. Saatnya perempuan Lumajang bangkit, peduli, dan menjadi teladan bagi generasi berikutnya demi terwujudnya masyarakat yang lebih sehat, kuat, dan berdaya.