Perubahan perilaku masyarakat menuju hidup sehat bukanlah proses instan. Ia membutuhkan ketekunan, kesinambungan, dan keterlibatan aktif seluruh elemen, termasuk tenaga promosi kesehatan di lini terdepan. Menyadari pentingnya hal tersebut, Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Lumajang menggelar Pertemuan Manajemen Pengelolaan Desa Siaga Aktif Inovatif Unggulan Germas bagi Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas (9-10/7).
Kegiatan ini menjadi momentum dalam upaya pendampingan dan pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif Inovatif Unggulan GERMAS Angkatan ke-4 setelah sebelumnya dilakukan pendampingan dan pembinaan kepada perawat dan bidan desa. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang dalam sambutannya menyampaikan, “Kunci utama pembangunan kesehatan merupakan pemberdayaan masyarakat secara konsisten dan terstruktur.”
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa sebagian besar permasalahan kesehatan, termasuk stunting, penyakit menular, tidak menular, hingga kedaruratan bencana, berakar dari perilaku. “Perubahan perilaku itu tidak bisa dipaksakan, harus dibangun melalui proses. Konsisten, pelan tapi pasti. Karena perilaku yang dibangun dengan kesadaran akan tumbuh menjadi kebiasaan yang kuat dan mengakar,” tambahnya.
Selama dua hari, peserta diberikan pembekalan tentang penguatan Desa Siaga Aktif Inovatif Unggulan GERMAS oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Ibu Lestari Rahayoe selaku Pengelola Program Desa Siaga GERMAS. Selain itu, peserta juga difasilitasi untuk menyelesaikan penginputan data Komdat Posyandu semester I tahun 2025. Hari kedua difokuskan pada penyusunan rencana strategis pengembangan Desa Siaga Aktif Inovatif Unggulan GERMAS
Desa Siaga bukan sekadar program. Ia merupakan bentuk reorientasi sistem pelayanan kesehatan yang lebih partisipatif, di mana masyarakat menjadi subjek perubahan. Secara kuantitatif, seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Lumajang telah masuk kategori Siaga Aktif. Namun secara kualitatif, baru 29,27% atau 60 desa/kelurahan yang mencapai strata tertinggi yaitu PURI (Purnama Mandiri).
Melalui bimtek ini, diharapkan para petugas promkes Puskesmas memiliki bekal, semangat, dan komitmen untuk mendorong pencapaian target tersebut. Setiap langkah kecil, setiap upaya yang dilakukan dari desa akan menjadi pondasi besar dalam mewujudkan masyarakat Lumajang yang sehat dan mandiri.